
"Aku peri kayu. Aku tahu kalau kamu itu sebenarnya ingin senang sendiri." sahut sang pohon. "kamu tidak mau sahabatmu ikut bersenang dengan mu. Coba kalau kamu ajak sahabatmu untuk ikut berpiknik denganmu, pasti kamu tidak kesusahan seperti ini."
Oriel tertunduk sedih. Dia ingat ketika meninggalkan sahabatnya Dariel. "andai saja Dariel ada disini, pasti buku itu tidak terlupakan. pasti dia membantu membereskan makanan dan minuman agar tidak rusak oleh hujan," Oriel menyesal tidak mengajak Dariel. Dan lagi ia teringat bahwa buku itu hilang, bahkan mungkin sudah hancur oleh hujan. Tampak kesedihan dimata Oriel. Seharusnya hari itu dia nikmati, namun kemudian akibat hujan hari itu menjadi hari kelabu bagi Oriel.
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara memanggil. "Oriel!!.. Oriel!! dimana kamu?"
Oriel tertunduk sedih. Dia ingat ketika meninggalkan sahabatnya Dariel. "andai saja Dariel ada disini, pasti buku itu tidak terlupakan. pasti dia membantu membereskan makanan dan minuman agar tidak rusak oleh hujan," Oriel menyesal tidak mengajak Dariel. Dan lagi ia teringat bahwa buku itu hilang, bahkan mungkin sudah hancur oleh hujan. Tampak kesedihan dimata Oriel. Seharusnya hari itu dia nikmati, namun kemudian akibat hujan hari itu menjadi hari kelabu bagi Oriel.
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara memanggil. "Oriel!!.. Oriel!! dimana kamu?"
Oriel seketika langsung menangkap suara itu. Dan ia mengenali suara tersebut. Dariel??Dariel!! aku disini!" teriak Oriel penuh bahagia. Lalu dari kejauhan Dariel terbang menuju ke Oriel. Betapa senangnya hati Oriel melihat kehadiran sahabatnya. Oriel langsung memeluk sahabatnya dengan perasaan penuh penyesalan. "maafkan aku, Dariel. Aku tidak bermaksud meninggalkanmu." "Tidak apa-apa, sahabat. Justru aku mengerti bahwa setiap orang berhak untuk sesaat menikmati kesendiriannya. Tapi tidak juga selalu memikirkan kesenangannya sendiri. Harus imbang antara diri sendiri dan orang lain disekitarnya." kata Dariel penuh bijaksana. "oh.. iya. Ini bukumu aku temukan," Dariel mengeluarkan buku bersampul biru dari bawah sayapnya. Oriel menatap penuh dengan bahagia. Dipeluknya lagi sahabatnya dengan penuh rasa haru dan bahagia. "Dariel sahabatku, Terima kasih."
--- SELESAI ---
--- SELESAI ---
0 komentar:
Posting Komentar